Sabtu, 03 Desember 2016

Rajin Ibadah Namun Hidup Kita Tetap Susah Dan Penuh Rintangan Kesulitan, KENAPA..??

 Rajin Ibadah Namun Hidup Kita Tetap Susah Dan Penuh Rintangan Kesulitan, KENAPA..??

Mengapa Hidup Malang dan Penuh Kesulitan, Padahal Rajin Ibadah?

Apakah Anda termasuk yg mempertanyakan hal ini di hati kecil Anda? Kisah ini akan menjawab pertanyaan Anda tersebut...


Tersebutlah seorang lelaki yg kusam dan senantiasa murung. Wajahnya kecut dan keruh. Ia mendatangi gurunya untuk mengadu. Sang guru adalah Abu Yazid al-Busthami. “Tuan Guru,”ungkapnya memulai, “Sepanjang hidup, saya beribadah kepada Allah. Saya bermunajat ketika orang lain lelap dalam tidur, dan sudah mengaji saat istri saya belum bangun. Saya juga bukan pemalas.”Tanyanya mencari solusi, “Tetapi, mengapa saya selalu malang dan hidup dalam penuh kesulitan?”

Sang guru yg bijak itu pun menyampaikan petuahnya, “Perbaiki penampilanmu. Dan, ubahlah roman mukamu.” Jelasnya kemudian, Sebab Rasulullah adalah satu di antara sosok miskin di dunia ini, tetapi wajahnya tak pernah keruh dan senantiasa cerah ceria. Mendengarkan taujih sang guru, murid itu hanya menunduk dalam hening. Dan setelahnya, sebagaimana dituturkan Mas Udik Abdullah dalam Bagai Mengukir di Atas Air, “Wajahnya senantiasa berseri. Tiap kesedihan diterimanya dengan sabar. Keceriaan selalu dijaga. Ramah sikapnya, senyum terkulum manis di wajahnya, penuh dengan persahabatan. Wajahnya

senantiasa berseri.”

Orang yg beriman, menurut Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib, adalah sosok yg meletakkan kesedihan di dalam hatinya, sedang wajahnya senantiasa tersenyum, cerah-ceria. Alhasil, yg senantiasa disaksikan oleh sahabat-sahabat dan orang sekitarnya hanyalah bahagia, sukacita, gembira, dan hal-hal menyenangkan lainnya.

Mereka menjunjung tinggi nasihat Nabi yg mulia. Agar tidak meremehkan kebaikan sekecil apa pun, termasuk wajah cerah, senyum sumringah, tatapan penuh semangat, dan ekspresi kebahagiaan saat bersua dengan sesamanya. Karena yg seperti itu biasanya jg bisa disebut dengan ibadah yg kecil namun jika dilakukan terus menerus akan semakin besar.

Senada dengan petuah Sang Nabi, Imam Hasan al-Bashri jg sampaikan nasihat, awal keberhasilan sebuah pekerjaan adalah roman wajah yg ramah dan penuh senyum. Sebab memang, dari pribadi-pribadi seperti inilah didapati semangat dan optimisme yg tinggi.

Harapan mereka amat mendalam kepada Allah Ta’ala, cita-cita mereka tinggi dan jauh menembus sekat dunia, surga adalah mimpinya. Karena itu, apa yg dijalani di dunia, semua fase kehidupan dan pernak pernik yg dialaminya, dianggap sebagai sebuah proses keniscayaan dalam hidup yg mesti dijalani dengan sabar saat musibah, dan syukur ketika mendapati nikmat.

Pribadi-pribadi seperti inilah yg akan senantiasa memancarkan aura kebaikan kepada sekitarnya. Dan, semoga Anda menjadi bagian dari mereka, Aamiin...

Semoga Bermanfaat :)


Sumber : http://www.bagiken.xyz/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar